Ikang Fawzi & Marissa Haque: Kemenangan Kecil Kami Berdua

Ikang Fawzi & Marissa Haque: Kemenangan Kecil Kami Berdua
Ikang Fawzi & Marissa Haque: Kemenangan Kecil Kami Berdua

LP3I Surabaya, Pak Kunto, Pak Verus, Wagub Jatim Saifulah Yusuf (Gus IPul)

LP3I Surabaya, Pak Kunto, Pak Verus, Wagub Jatim Saifulah Yusuf (Gus IPul)
Wagub Jatim Saifulah Yusuf (Gus Ipul) bersama Marissa Haque Duta LP3I, Pak Kunto & Pak Verus

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Wisuda MBA Ikang Fawzi Suami Marissa Haque dari FEB UGM, on Obsesi, GLOBAL TV, Feb, 2, 2011

Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Tembang Gesang: Ikang Fawzi, Cerdas, kreatif dan Rendah Hati

Minggu, 13 November 2011

Marissa Haque Fawzi: Heranku pada Rano Karno, Kok Mau jadi Wakilnya Ratu Atut Chosiyah???


Senin, 19 September 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Cegah Pelecehan Seksual seperti Pernah Terjadi pada Penyanyi Muda “WM” dari Grup Vierra


September 19th, 2011  

lukisan-masyarakat-yogyakarta-marissa-ikang-fawziSubhanallah, saya jujur senang membaca blog dari alamat: http://ucokeren.blogdetik.com/pakai-rok-mini-kebanggaan-atau-masalah/

Kalau bukan kita yang mengingatkan suadari dan anak-cucu kita…yah siapa lagi???

Doa ikhlasku,
Marissa

Pakai Rok Mini, Kebanggaan atau Masalah?

CelotehKu Tagged , , , September 19th, 2011
Kemaren sampai pagi ini ngeliat berita masih menayangkan tentang demo puluhan perempuan dengan mengenakan rok mini menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Aksi demo ini didasari oleh pernyataan Gubernur Fauzi Bowo yang katanya menyudutkan si korban pemerkosaan.

“Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang,” kata Foke.

Memang pernyataan sang gubernur rawan salah tafsir. Jika dilihat dari sudut pandang laki-laki ya mungkin begitu adanya karena kebanyakan pasti akan gerah melihat seorang perempuan yang memakai rok mini kecuali yang imannya kuat sekali. Tapi, jika dilihat dari sudut pandang perempuan mungkin aja mereka nyantai aja kok make rok mini dan mungkin lagi ini akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perempuan padahal ini bisa menjadi bumerang karena perempuan yang senang memakai rok mini di tempat umum otomatis akan memamerkan pahanya dan bisa jadi korban kejahatan.

memes-adisaputra-kevin-vierra-soraya-haque-ekki-soekarnoSaya teringat kata-kata bang napi klo kejahatan bisa terjadi karena adanya kesempatan. Mungkin ini juga yang terjadi pada korban pemerkosaan yang memakai rok mini. Oknum pelaku alias si sopir pasti dapet kesempatan dan peluang memperkosa si korban yang bisa jadi diakibatkan karena pelaku terpancing oleh pakaian korban yang make rok mini plus suasana sepi yang mendukung aksi pelaku melancarkan kejahatan.

Dalam aksi demo itu mereka membawa poster dan spanduk besar dalam kegiatan yang cukup menyita perhatian pengguna jalan itu. Spanduk besar yang dibawa salah satunya bertuliskan ‘Jangan salahkan baju kami. Hukum si pemerkosa’. Ya, pastilah bukan baju si perempuan yang salah, tapi si perempuan yang salah pake baju, hehe. Wajarlah jika perkataan teman saya yang sering jalan-jalan benar adanya kalau dia sekarang lebih banyak melihat paha perempuan daripada paha ayam. (baca: Memang susah menghindari tontonan aurat wanita)

Korban pemerkosaan pastilah akan dihukum. Tapi, apakah perempuan yang senang pakai rok mini dan mengumbar aurat depan umum yang bisa saja memancing tindak kejahatan yang merugikan dirinya bisa dihukum? Pastilah tidak karena kita hidup di negara yang katanya sudah menganut prinsip kebebasan. Seperti perkataan salah seorang demonstran yang juga produser film, Nia Dinata kalau perempuan Indonesia harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. “Mereka harus berpakaian sesuai karakter pribadinya,” kata dia. Jadi, seorang perempuan yang senang memakai rok mini dan mungkin itu sesuai dengan karakter pribadinya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri yang bisa saja memancing masalah besar bagi sang perempuan. Kata nenekku sih lebih baik mencegah daripada mengobati, upzz :D

Selasa, 23 Agustus 2011

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “


ikang_fawzi_dan_marissa_haque
Pada tanggal 18 Agustus 2011 lalu selepas HUT Kemerdekaan RI ke 66, saya Marissa Haque Fawzi berhasil lulus dengan nilai “A” bulat dari FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) di UGM (Universitas Gadjah Mada). Sebelumnya pada awal tahun tepatnya Januari 2011 ini Ahmad Zulfikar Ikang Fawzi suamiku berhasil lulus duluan dengan pencapaian sama yaitu “A” bulat juga. Bukan untuk bersaing namun justru kelak untuk saling melengkapi atau aliansi atau kolaborasi. Karena Ikang lebih fokus kepada ekonomi makro berbasis kepada Teori Adam Smith (Keynesian) sementara saya lebih memilih meletakkan hati-pikiran-energi kepada ekonomi mikro syariah berbasis kepada semangat Prof Mubyarto (Mubyartois).

Proses ujian sidang MBA saya alhamdulillah paling lancar di hari itu, karena hanya memakan waktu sekitar 25 menitan. Dengan masa 15 menit presentasi dan 5-10 menit menjawab pertanyaan lisan dari tiga orang penguji, yaitu: (1) Prof.Dr. Basu Swatha Dharmmesta/Pakar Marketing Strategic temannya Prof. Philip Kottler; (2) Dr. Fahmi Radhi/Direktur The Mubyarto Institute; (3) Dr. Goedono/Pakar Strategic Management.

marissa-haque-ikang-fawzi-bersama-ananta-herry-dari-tim-los-lembaga-ombudman-swasta-dan-bmt-beringharjo-mursida-rambe

Selesai ujian sidang tertutup MBA tersebut saya langsung didaulat untuk mempresentasikan hasil penelitian selama enam bulan tersebut di LOS (Lembaga Ombudsman Swasta) milik Pemda DIY/Kesultanan Yogya sembari buka puasa bareng dengan beberapa media lokal di sana.

akrab-kekeluargaan-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdr-amien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Keseokan harinya tertanggal 19 Agustus 2011, silaturahim ke Pendopo Keluarga besar Prof.Dr. Amin Rais Guru Besar FISIPOL UGM. Di sana saya diterimas anak menantu Pak Amin Rais istri dari Hanafi Rais beserta Ibu dan anak-anaknya. Juga Hanum Rais putri Pak Amin yang memiliki hobi sama dengan saya yaitu : “menulis!”

silaturahim-presentasi-hasil-thesis-mba-marissa-haque-ikang-fawzi-di-pendopo-profdramien-rais-yogyakarta-bersama-mursida-rambe-hanum-rais-dan-astri-hanafi-rais

Tak dinyana ternyata kami merasa cocok dan ingin terus melanjutkan silaturahim ke depannya demi kemajuan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami ingin melihat Mas Hanafi Amin Rais menjadi Walikota Yogyakarta 2011 besok ini. Karena Mas Hanafi dan juga Prof. Amin Rais sangat mendukung keberadaan BMT seperti apa yang telah saya dapatkan dari hasil penelitian MBA ku sebelumnya.

4-marissa-haque-mursida-rambe-membawa-konsep-bmt-kepada-calon-walikota-diy-2011-pendopo-prof-dr-h-amien-rais

Insya Allah doa kami semua dapat ridho Allah Azza wa Jalla dan dikabulkan-Nya…
Amiiiin… Ya Robbal Alamiiin…

“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Silaturahim di Yogya Memang Berkah “

Rabu, 17 Agustus 2011

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi


Liputan6.com, Jakarta:
Sumber (1):  http://tv.liputan6.com/main/read/8/1061798/0/ketika-para-selebritis-saling-mengagumi

Sumber (2):  http://id.berita.yahoo.com/foto/ketika-p…
13th Agustus 2011, posted in My Family Story

ikang-fawzi-gonzales-marissa-haque-eva-siregar-golzales-isabela-fawzi
Diam-diam istri pesepakbola nasional Christian Gonzales, Eva Gonzales, mengagumi pasangan artis senior Ikang Fawzi dan Marissa Haque. Eva pun mengundang artis idolanya itu untuk menghadiri acara ulang tahun putri pertamanya, Amanda Gonzales, yang ke-17. Eva mengaku tidak menyangka jika pasangan yang kini lebih aktif bergelut di dunia politik itu mau hadir di pesta ulang tahun anaknya.

“Ini idola saya sama suami saya. Ini bener-bener reunian dari saya kecil mereka bener-bener udah di langit. Jadi mana mungkin kenal sama saya,” puji Eva Gonzales kepada pasangan yang kini masih tampak mesra, seperti ditayangkan Status Selebritis di SCTV, Sabtu (13/8).

Ternyata, Ikang dan Marissa juga nge-fans dengan perfoma Christian Gonzales di lapangan. Baik Ikang maupun Marissa pun ikut memuji idolanya itu. “Kita tuh seneng banget sama Christian Gonzales apalagi waktu kemaren membela Indonesia. Di saat Indonesia tengah lesuh, Gonzales mampu mengangkat kembali nama timnas Indonesia,” puji pria yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi.(APY/ANS)

“Keluarga Gonzales Timnas yang Sangat Ramah: Marissa Haque & Ikang Fawzi”

Sumber:http://chikitafawzi.blogdetik.com/2011/08/13/keluarga-gonzales-timnas-yang-sangat-ramah-marissa-haque-ikang-fawzi/

Kehidupan Silaturahim Kami dalam Jumpa Keluarga Besar Christian Gonzales: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Minggu, 14 Agustus 2011

"Gabing dengan BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"



"BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"
Yuk gabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan.
Kindly please enter this address mentioned, as follow: http://www.youtube.com/watch?v​=_sALdI_Lwwc,  
 Regards, Marissa Haque Fawzi

Jumat, 15 Juli 2011

Perjuangan pada Tahun 2011 Ini

Perjuangan Teman-teman Putaran 3 DPR Ri  pada Tahun 2011 dan Buku Bunda Khofifah Indar Parawansa benar-benar membuat dadaku ini menjadi semakin berdebar! Kenapa? Karena merasakan bahwa revolusi di tanah air tercinta rasanya kok jadi semakin dekat ya?

Ya Allaaaaaah... selamatkanlah kami semua Ya Allaaaaaah...

Jadi Bacaan Wajib Mahasiswa Pasca Sarjana UI

* Buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”

Surabaya (KabarGres.com) - Setelah dilaunching di Jakarta pada Selasa (25/5), buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, mendapat respon sangat luar biasa di kalangan masyarakat. "Bahkan, buku yang merupakan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia ini telah dijadikan bacaan wajib bagi para mahasiswa pasca sarjana sosial politik Universitas Indonesia. Ini informasi yang saya dapat dari Effendi Ghazali (pakar komunikasi politik UI, red)," demikian ungkap mantan calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebelum acara Launching dan Bedah Buku, bertempat di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Menurut Khofifah, dalam Pemilukada Jatim persoalan DPT fiktif dan duplikasi data terjadi. Menurut dia, kondisi tersebut adalah upaya pembajakan demokrasi. “Makanya, pengaspalan demokrasi oleh akademisi, penting dilakukan agar demokrasi dengan prinsip egalitarianisme berjalan mulus,” katanya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Ghazali, menilai kasus Khofifah dalam Pemilukada Jatim mengingatkan masih ada pekerjaan demokrasi dalam politik pasar bebas. “Kalau tidak dibereskan, kita tidak akan ke mana-mana. Seperti soal DPS dan DPT,” ujarnya.

Gambar IlustrasiSementara itu, mantan pengacara pasangan Khofifah-Mudjiono pada Pilgub Jatim, Ma’ruf Syah yang juga menjadi nara sumber acara launching dan bedah buku, mengatakan Panwaslu selama ini belum berperan maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas penyelenggaraan pemilu. “Seperti pada Pilkada Jawa Timur, Panwas tidak berfungsi karena diam saja melihat kecurangan,” tuturnya.

Menurut Ma'ruf, jika ingin demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik dan semakin meningkat kualitasnya, kewenangan Panwaslu harus diperkuat. “Panwas selama ini hanya menjadi aksoseris Pilkada,” ungkapnya.

H. Taufikurrahman Saleh, SH, M.Si., saat memberikan testimoni, mengatakan dalam dunia politik memang yang kuat yang biasa menang bukan yang terbaik.

Buku yang merekam tentang carut marut Pemilukada Jatim ini ditulis Ahmad Millah Hasan. Tujuan penulisan buku ini untuk mengingatkan proses Pemilukada yang hingga kini memang masih menjadi persoalan. (toro)
Teks foto: Khofifah Indar Parawansa dengan sabar membubuhkan tanda tangan pada buku “Khofifah Indar Parawansa, Melawan Pembajakan Demokrasi, Pelajaran dan Tragedi Pilkada Jatim”, di Gedung Museum Nahdlatul Ulama, Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Minggu (30/5).

Bunda Khofifah Enggan Urusi Politik 2011: surya Online dalam Marissa Haque Fawzi


JAKARTA | SURYA Online - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak semasa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Khofifah Indar Parawansa, belum mau sibuk mengurusi masalah politik di Tanah Air.

“Wah, saat ini saya sibuk kelilling urusan dakwah,” katanya Minggu (10/6/2011) malam.
Ia mengakui dirinya sibuk dalam kegiatan pembinaan generasi muda, terutama kaum perempuan agar bisa tumbuh mandiri dan berguna bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.


“Kerjaan saya sekarang ini keliling-keliling,” kata Khofifah, yang kini juga sibuk dalam kegiatan koperasi.
“Saya Presiden Koperasi ASEAN, mulai tahun kemarin sampai 2012,” ucapnya.

Senin, 11 Juli 2011

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)" : Kapanlagi-TV dalam Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi is Back!


YA, rocker matang era-80an itu rupanya gatal berteriak dan berjingkrak seperti pada masa kejayaaanya dulu. Suami aktris senior Marissa Haque itu memutuskan untuk kembali eksis di industri musik Tanah Air.

Ikang-Fawzi-Anggie-BI"Main musik itu suatu berkah untuk orang lain, makanya saya pun merasa bersalah kalau enggak bisa menghasilkan sebuah karya lagi, jadi saya putuskan untuk aktif (menyanyi) lagi," bilang Ikang saat menggelar konser "Go Clean" di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Akan tetapi, rocker yang identik dengan lagu Preman itu tak kembali ke panggung musik dengan bersolo karier. Kali ini, dia turut mengajak saudara-saudara iparnya, yakni Ekki Soekarno (suami Soraya Haque) dan Gilang Ramadhan (suami Shahnaz Haque) membentuk sebuah band bernama Brother In Law (BIL) Project.

Konsep untuk membentuk band dengan saudara ipar sudah lama direncanakan pria berusia 51 tahun ini. Namun, baru tahun ini pelantun soundtrack film legendaris Catatan Si Boy itu berhasil mengajak mereka mengeluarkan sebuah album.

"Kita udah dari 10 tahun lalu ngeband bareng, tapi baru bisa bikin album ya sekarang. Karena memang semakin tua kesibukan bukannya makin berkurang, malah bertambah. Jadinya agak susah untuk bisa ketemu setiap hari di studio," beber Ikang.

Bersama Ekki dan Gilang di BIL Project, Ikang berhasil merilis singel berjudul Hancur Hatiku. Melalui lagu tersebut, Ikang kembali menyuguhkan nuansa musik rock ala tahun 1980-an.

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)"

Jumat, 08 Juli 2011

Musik Sawah Ikang Fawzi dan Para Ipar ilang Ramadahn & Ekki Soekarno

Bentara Pentas Musik
BIL PROJECT
marissa-haque-ikang-fawzi-soraya-haque-ekki-soekarno-shahnaz-haque-gilang-ramadhan-adhi-madura-dalam-musik-sawah-bersama-bil-7-juli-20111
Brother in Law: Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan

Sumber: http://www.bentarabudaya.com/agenda.php?id=825

 
07 Jul 2011
 
Bentara Budaya Jakarta
GO CLEAN CONCERT


Kamis, 7 Juli 2011 pukul 19.30 wib
BIL (Brother in Law) terdiri dari Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan. Nama mereka selama ini dikenal sebagai figur-figur yang berkecimpung di dunia musik dengan serius dan konsisten. Ikang Fawzi (51) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding kegiatannya di dunia seni yang membesarkan namanya. Ekki Soekarno (49) adalah
pemeran dan pemusik Indonesia. Ia pernah bermain dalam sejumlah film nasional dengan debut dalam film Tirai Malam Pengantin (1984). Selain itu, ia pernah menjadi penyanyi dengan mengeluarkan satu album dimana ia bernyanyi bersama Ikang Fawzi, Andi Meriem Matalatta, Fariz RM, dan Dian Pramana Poetra. Sementara Gilang Ramadan (48) adalah pemusik yang berfokus bermain drum. Musik, bagi mereka bukan hanya sekadar berkarya dan memburu  popularitas, tapi musik adalah bahasa jiwa, bahasa universal bagi mereka bertiga. Bermusik diharapkan menjadi ekspresi rasa dan kreativitas dengan menyampaikan berbagi pesan kemanusiaan, kontrol sosial  serta perdamaian. 

"Marissa Haque Fawzi: Terimakasih Naga Swara & Bentara Budaya (Kompas-Gramedia) Telah Mendukung BIL"

MUSIK SAWAH dari BIL (Brother in Law) bersama KOMPAS & Nagaswara: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bentara Pentas Musik
BIL PROJECT
marissa-haque-ikang-fawzi-soraya-haque-ekki-soekarno-shahnaz-haque-gilang-ramadhan-adhi-madura-dalam-musik-sawah-bersama-bil-7-juli-20111
Brother in Law: Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan

Sumber: http://www.bentarabudaya.com/agenda.php?id=825

 
07 Jul 2011
 
Bentara Budaya Jakarta
GO CLEAN CONCERT


Kamis, 7 Juli 2011 pukul 19.30 wib
BIL (Brother in Law) terdiri dari Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan. Nama mereka selama ini dikenal sebagai figur-figur yang berkecimpung di dunia musik dengan serius dan konsisten. Ikang Fawzi (51) adalah musisi dan penyanyi rock, juga pemain film yang populer tahun 1980-an. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding kegiatannya di dunia seni yang membesarkan namanya. Ekki Soekarno (49) adalah
pemeran dan pemusik Indonesia. Ia pernah bermain dalam sejumlah film nasional dengan debut dalam film Tirai Malam Pengantin (1984). Selain itu, ia pernah menjadi penyanyi dengan mengeluarkan satu album dimana ia bernyanyi bersama Ikang Fawzi, Andi Meriem Matalatta, Fariz RM, dan Dian Pramana Poetra. Sementara Gilang Ramadan (48) adalah pemusik yang berfokus bermain drum. Musik, bagi mereka bukan hanya sekadar berkarya dan memburu  popularitas, tapi musik adalah bahasa jiwa, bahasa universal bagi mereka bertiga. Bermusik diharapkan menjadi ekspresi rasa dan kreativitas dengan menyampaikan berbagi pesan kemanusiaan, kontrol sosial  serta perdamaian. 

"Marissa Haque Fawzi: Terimakasih Naga Swara & Bentara Budaya (Kompas-Gramedia) Telah Mendukung BIL"

Senin, 27 Juni 2011

"Ikang Fawzi Bikin Buku Properti dan Hiburan: Tribun Timur Makassar (dalam Marissa Haque)"

Tribun Timur - Jumat, 11 Maret 2011 00:18 WITA

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - 

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2011/03/11/ikang-fawzi-bikin-buku-properti-dan-hiburan

Penyanyi rock Ikang Fawzi mengaku sedang menggarap buku Propertitainment yaitu tentang properti dan entertainment, sesuai dengan usaha yang sedang digelutinya sekarang. Buku ini digarapnya bersama dengan istrinya, Marissa Haque.

"Dalam waktu dekat saya berencana meluncurkan buku tentang proses kreatif Mas Ikang dalam bermusik. Sebelumnya saya menulis buku berjudul Bahasa Kasih tentang pengajaran bahasa Inggris Bagi Tuna Rungu dan Aminah tentang anak-anak dan lingkungan hidup," ungkap Marissa yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten.

Marissa datang ke Makassar sebagai Duta LP3I. Selama di Makassar, Marissa berpromosi tentang LP3I dan tuntutan zaman yang membutuhkan tenaga kerja yang andal. Menemani Marissa, Ikang juga mengunjungi Trans Studio Theme Park.

Dalam kunjungannya ke Trans Studio, Ikang sempat malantunkan dua lagu yang berjudul It's My Life yang dipopulerkan Bon Jovy dan Munajat Cinta yang dipopulerkan The Rock. Ikang juga memiliki hubungan keluarga dengan Ishadi SK, salah satu pengelola Trans Corp.(*)

Penulis : Edi Sumardi
Editor : Amir Pallawarukka

"Ikang Fawzi Bikin Buku Properti dan Hiburan: Tribun Timur Makassar (dalam Marissa Haque)"

'Ngariung' dengan KAGAMA Selalu "Inspiring": Marissa Haque Fawzi


kagama-mm-ugm-feb-bank-permata-syariah-marissa-haque-fawzi-mesMbak Ani Noor dari Bank Permata Syariah adalah KAGAMA MM UGM dari angkatan awal-awal.

kagama-mbak-farida-bni-46-marissa-haque-26-juni-20112Sementara Mbak Farida dari BNI 46 adalah KAGAMA angkatan Ikang Fawzi suamiku yang sekarang ini berada dalam kepengurusan Kesekjenan tahun 2011.

Berada di tengah mereka membuat semangatku kembali 'meledak-meletup' ingin segera menyandang titel MBA di belakang nama resmiku sebagai Nyonya Ikang Fawzi (smile).

Thesis yang telah kurampungkan di mimggu lalu tinggal menunggu persetujuan resmi dari FEB UGM, Yogyakarta melalui Prof Dr Basu Swastha Dharmmestha. Insya Allahu di minggu ini kami sekeluarga sudah dapat memperoleh jadwal resmi kapan akan maju sidangnya, dan baik Ikang Fawzi suamiku serta kedua anakku akan menemani sidangku kelak di Kampus FEB UGM Yogyakarta. Namun dengan catatan kalau kedua anak-anakku tersebut--semoga Bella bisa cuti dari Global TV/MNC Grup di Jakarta tempatnya bekerja dan Kiki bisa pulang sebentar dari tempat kerjanya di Lez Copaque, Malaysia.

Wihhh...deg-degan juga rasanyaaaaa... Seperti baru mau dapat gelar sarajan S1 saja deh! Entah kenapaaaa...

Namun ada yang membuat diri ini semakin deg-degan, yaitu ketika ekspektasi banyak orang (masyarakat luas Indonesia) terhadap keberadaan diriini  di tengah MES (masyarakat ekonomi syariah). Karena mereka jadi semakin benar-benar mengharapkan kontribusi aktif-nyataku. Juga mungkin disebabkan oleh karena wilayah ekonomi syariah di Indonesia masih teramat-sangat-keliwat kekurangan sumberdaya insaninya!

Padahal saya ini siapalaaaah...begituuu... Juga kemampuan Ilmu Ekonomi saya pas-pasan saja rasanya, wa bil khusus karena diri ini semakin menyadari sudah tidak lagi terlalu muda. Dan bukan seorang insan berlatar-belakang  Ilmu Ekonomi murni--latar belakang saya ber-domain Ilmu Hukum.

Saya hanya merasa punya hati, dan memiliki keberpihakan kepada bidang ilmu ekonomi syariah dengan kekhususan ekonomi mikro, baik bank dan non-bank.  

Wallahi spiritku bermula hanya dari sana! Tapi besar harapan hati, walau katakanlah bermula dari hal yang sangat sederhana dan tak berarti (di mata sebagian orang), namun insya Allah akan ada value atau nilai kemuliaan tertentu di Mata-Nya. In 'The Eyes' of The All Mighty...Allah Azza wa Jalla... Insya Allah...amiiin...

Rabu, 22 Juni 2011

"BMT dalam Semangat Dakwah Bil Hal": Marissa Haque Fawzi

becak-mursida-rambe-marissa-haque-bmt-beringharjo-_489x480
Alhamdulillah melalui Mas Guntur Subagja, MSi, alumni dari Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia-- temanku sesama pengurus MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)--mengatakan bahwa Penerbit Republika telah menyatakan sangat tertarik untuk menerbitkan Thesis MBA ku menjadi buku bacaan ilmiah-populer. Insya Allah bersama Mas Guntur Subagja, kami  akan tandem menuliskannya ke dalam bahasa yang lebih mudah dicerna umum atau tidak terlalu ilmiah. Sehingga diharapkan agar pengetahuan masyarakat luas di manapun berada terkait pengetahuan serta informasi BMT atau Baitut Tamwil atau Baitul Maal wa Tamwil dapat menjadi lebih luas adanya.  Mohon doanya dari para pengunjung di blog ini sekalian, agar insya Allah kami tak terkendala apapun di dalam pengimplementasian nawaitu ikhlas serta ide kami dalam melangkah menuju dakwah bil hal terkait ekonomi mikro sistem Islam  ini. 

Bahkan Pak Dr. Fahmi Radhi salah seorang dosen senior FEB UGM pendiri The Mubyarto Institute sangat tertarik untuk menjadi pembaca pertamanya. Eh...iya..ya...kenapa ndak diminta saja beliau untuk menuliskan endorsement bagi buku yang akan Mas Guntur dan saya tuliskan bersama tersebut ya? Selain tentunya Prof. Dr. Basu Swasta Dharmmestha. Saya coba sms beliau siang ini deh...insya Allah beliau berkenan adanya...
Allahu Akbar!
 

bmt-beringharjo-yogyakarta-mas-rury-marissa-haque-2008_612x480_640x480 
Wuih! Alhamdulillah ... Thesis MBA-ku Selesai Juga!

lndah nian memperhatikan semangat wirausaha di Pasar Beringharjo, Yogyakarta selama ini. Semangat yang selalu hidup, menghidupkan semangatku yang sangat sering on-off-on-off terkait melakukan pembelaan terhadap masyarakat mikro di seluruh Indonesia.

Kala negara tidak seratus persen melakukan keberpihakan kepada masyarakat yang berada dalam skala hampir 80% dari total penduduk NKRI--mereka yang berada di jejaring masyarakat kelas mikro. Dan para penyelenggara lainnya seakan hanya melirik dengan sebelah mata belaka, memang tidak mudah untuk tetap "hanif" berada pada jalur ini serta berkelanjutan!

melepas-lelah-sblm-menghadap-prof-dr-basu-swastha-bersama-ra-menik-kodrat-dan-mb-nani-um-bmt-brghrj

Semangat dakwah bil hal, yang kuyakini, baru sekedar berada dalam tahapan ini. Namun, daripada tidak sama sekali, lumayan jugalah bagi 'sekedar' menambah 'bargaining position' pada kedua malaikat Munkar dan Nakir, kelak dalam perjalanan menuju Al Jannah.

marissa-haque-prof-dr-basu-swatha-dharmmestha-konsultasi-thesis-bmt-dan-strategi-marketing-feb-ugm-juni-2011 

Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmestha sang Begawan Ilmu Marketing Strategic temannya Pak Prof. Philip Kottler, Phd yang disayang Allah beserta Meta Thereskova dan segenap keluarga Pak Basu sekalian. Kak Mursida Rambe dan Mas Umar, Mas Rury Febrianto, dan segenap pemangku kepentingan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Non-bank BMT Beringharjo yang selalu setia meniupkan semangat terus berkarya dalam ridho Allah. BMT Centre dan segenap jajarannya. Pak Dr. Aries Mufti (KAGAMA) dengan wawasan ekonomi mikronya, serta Pak Prof Gunawan Sumodiningrat yang pertama memberikan surat rekomendasi bagiku dan Ikang Fawzi suamiku bagi prasyarat dapat diterimanya sebagai mahasiswi pasca sarjana FEB UGM. Mas Guntur Subagja sesama pengurus MES (masyarakat ekonomi syariah) bidang Promosi dan Diseminasi Informasi. Bapak Dr. Muliaman Hadad Deputy Gubernur Bank Indonesia dan Bang Dr. Mulya Siregar Direktur Syariah Bank Indonesia...daaaan... RA Menik Haryani Kodrat serta Dede Dellu yang selalu setia menemani dikala suka dan duka dalam proses pembuatan thesis MBA dari FEB UGM ini.

May Allah bless you all...
Terimakasih banyak untuk semuanya... semuanya... semuanya... 

riset-pasar-beringharjo-bersama-uni-ira-marissa-haque-feb-ugm-juni-2011 
"BMT dalam Semangat Dakwah Bil Hal": Marissa Haque Fawzi

Rabu, 15 Juni 2011

Chikita Fawzi yang Berjilbab: Belajar Melalui Gerakan Damai dari Cyberjaya, Malaysia

Chikita Fawzi, Ikang Fawzi dan Hadiah Kamera dari Ibu Marissa Haque, Screen shot 2011-06-16 at 12.18.20 AM

Fabiayyi ala'irobbi kumma tukadzdzibaaan...
ni'mat mana lagi yang akan engkau dustakan wahai manusia... Tidak ada Ya Allaaah...tidak adaaaa...
"Chikita Kami yang Kini Berjilbab di Malaysia: Marissa Haque & Ikang Fawzi"
Sumber:http://marissahaque-kiki-inspirasi.blogspot.com/

Jumat, 10 Juni 2011

"Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Baru kusadari beberapa hari terakhir ini ketika seorang teman yang dekat di hatiku dari FH UGM mengirimiku sms yang berbunyi: "Mbak Icha sayang...kelihatannya para alumni dari Unika Atmajaya Jakarta itu punya ciri yang sama deh yaitu suka menulis!"

Hhmmm...iya juga ya?


Namun saya menyukai dunia tulis-menulis jauh sebelum menapaki kaki mengambil S2 ku yang pertama di kampus tersebut. Tapi....memang, setelah gabung dalam pembelajaran di kampus tersebut, kemampuan dan kesenanganku menulis menjadi semakin terasah. Khususnya karena Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di sini terkenal salah satu yang terbaik di Indonesia, sayapun mengambil S2 dari jurusan LTBI singkatan dari Linguistik Terapan Bahasa Inggris.

Tak hanya diriku Dari LTBI, ternyata adik kelasku dari FE (Fakultas Ekonomi) bernama Angelina Sondakh jua sangat produksitf sekarang dalam dunia penulisa buku. Memang banyak yang memcingkan mata ketika tulisannya melulu soal keluarga dan dirinya. Tapi saya pikir mereka yang sinis itu hanya iri kepada Angie yang cerdas serta produktif!

Iri sebenarnya hanyalah pertanda dari tak mampu...hehe... Jadi, kalau mereka iri jawabannya sebenarnya hanya satu yaitu "menulis juga dong!" Beradu karya melalui budaya menulis pasti akan positif. Daya nalar serta kreasi sportif pasti akan mengemuka, dan dampaknya akan menepis hal negatif lainnya. Sehingga tanpa ragu-ragu saya berani mengajak anda semua untuk bergabung bersama dalam dunia positif yang saya sekeluarga sukai, yaitu: "Ayo Memulis!"


Dalam: "Budaya Menulis Alumni Unika Atmajaya Jakarta: Marissa Haque Fawzi"

Sabtu, 28 Mei 2011

Lucu Juga! (Berbalas ‘Pantun’ untuk Fitnah di detik.com tentang Keturunan Yahudi *)


"Terimakasih Perancis untuk Bentuk Leher dan Hidungku: Marissa Haque"

Terimakasih Perancis...terimakasih ...

Ya Allah... kelu terasa lidah ini kala seorang sahabat almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh dari PKS suatu saat di Komisi 8 DPR RI saat lalu mengingatkan kepadaku, sebagai berikut: "... mbak Icha...Hai Ukhti Marissa Haque...pernahkah kamu sadari bahwa bentuk leher jenjangmu itu, serta bentuk cuping hidung mu itu adalah anugerah luar biasa dari Allah Azza wa Jalla melalui nenek Perancis-Belanda-mu kepadamu agar kamu mampu bersyukur. Bahwa semuanya hanyalah titipan-Nya semata, tidak lebih! Serta janganlah kau bersombong oleh karenanya..."
Ya Allah aku ingin selalu bersyukur setiap detik... I love Thee every second...
Allahu Akbar!
Memang ... saya sering diledek oleh oknum tertentu kalau suara saya tak merdu serta tak mampu bernyanyi. Hehe...biarlah... walau sebenarnya, saya memang sangat ingin mampu bernyanyi sebagaimana halnya Ikang Fawzi suamiku, Bella dan Kiki kedua anak-anakku, atau kerabat lain yang dekat di hati.  Namun tentu, tak bisa bernyanyi bukan berarti dunia berhenti berputar! Juga tak lantas membuatku bersedih. Karena bukan rezekiku dan menerima takdir bahwa Allah SWT ternyata memang tidak menitipi bakat bernyanyi untukku. Not a big deal-lah! Namun apapun yang dititipkan-Nya serta yang embeded (melekat) dalam diri ini sselamanya akan menjadi 'penanda' bagi seluruh kehidupanku. Alhamdulillaaaaaah... selalu kusyukuri setiap detiknya dengan sepenuh jiwa raga.
Terimakasih Ya Allah... Terimakasih Perancis Terimakasih Papa dan Mama, terimakasih Opa dan Oma, terimakasih Eyang Kakung dan Eyang Putri... matur nuwun sanget nggih... jazakumullah khoir... mercy beaucoup...

Oma Charlotte...Opa Sirajul... I will see both of you one day.
Papa Allen... I owe you and I miss you so much... terimakasih untuk darah India (Islam), dari Opa Sirajul Haque dan  darah Belanda-Perancis (Katolik cum Mu'alaf Islam) dari Oma Charlotte Louis Poittier yang mengalir melaluimu. Juga darah Jawa-timuran (Madura) dari Mama Mieke. Nama Islam Papa Allen yang tertulis sebagai Misbah Ul Haque sangat indah, dan kata Pak Ustad Rodzi di Malang, Jatim bermakna lampu terang yang menerangi hak! Tak heran Pa...kalau dalam hidup saya selalu ingin menerangi banyak sudut gelap dalam hidup ini. Allahu Akbar!
Luv u full Pa... Ma...

dan

* Yang bukan-bukan saja bagi mereka yang iseng melempar isu tersebut. Patut diduga bahwa mereka kelebihan waktu (mungkin juga  pengangguran), sampai tega mengatakan saya keturunan Yahudi... masya Allah...
Namun saya memaafkan anda! Semoga tulisan mini-ringan ini dapat menerangi anda saudaraku... istighfar segera ya kalau anda seorang Muslim! > (berita didapatlan di: http://forum.detik.com/showthread.php?p=13284413)

Jumat, 27 Mei 2011

"Praktik Diplomasi sang Calon Menantu": Kenangan Marissa Haque (salam untuk Christine Panjaitan)


Sering secara sambil bercanda saya ungkapkan kepada Ikang Fawzi suamiku, bahwa ilmu diplomasi dari Dato' Fawzi dengan sengaja saya coba terapkan kepada ibunya--Ibu Mertuaku terkasih Ibu atau Mbah Yuya Moe'min.

Lalu sambil melihat serius secara curious, Ikang Fawzi suamiku meletakkan majalah Tempo yang ada di tangannya. Suamiku tahu kalau sudah begitu saya pasti sedang ingin bercanda dan berdekat-dekatan dengannya dalam menghabiskan waktu di malam hari tenang di rumah kami di Pelangi Bintaro, Tangsel, Banten.

Saya katakan bahwa di saat pertama berjumpa dengan Ibu almarhumah, sejujurnya saya merasa agak takut. Karena penampilan Ibu layaknya Ibu pejabat di era Presiden Soeharto yang anggun dan penuh kharisma.

Selain itu sayapun mendengar langsung dari pacarku (saat itu), bahwa mantan pacarnya di saat lalu dari Satra Cina atau Sinologi UI (Universitas Indonesia), juga sangat takut kepada Ibu almarhumah. Waddduuuhh... bathinku saat itu.. gawat nih! Hehe...Kata pacarku itu, Ibu almarhumah tidak suka kepada--sorry Chris...just to be honest to everybody who read this blog--bahwa Ibu Yuya sangat tersinggung kepada Ibunya Christine Panjaitan yang menolak anaknya untuk merencanakan pernikahan atau getting more serious in their relationship. Ibu Yuya merasa anak lelaki tersayangnya tidak layak menderita dalam hubungan rahasia alias back street yang terpaksa mereka lakukan selama itu! Kalau Christine Panjaitan yang cantik serta bersuara merdu itu gagal dalam melakukan pendekatan kepada Ibu Yuya, maka saya memang bertekad kuat untuk berhasil menaklukan hatinya.

Kala itu, Ikang Fawzi pacarku mengatakan bahwa Christine Panjaitan memang telah berusaha melakukan pendekatan, namun memang tidak optimal, karena karakter Chris berbeda dengan saya yang memang bisa sangat ramai serta hangat kala bertegur-sapa dengan siapapun atau lebih tepatnya tidak meraa tinggi hati untuk bersedia menegur-sapa duluan. Waaaah...tentu 'kembang-kempis' cuping hidungku mendengar pujian ikhlas semacam itu. Karena dorongan semangat dari pacarku Ikang Fawzi, maka saat itu action "cito" alias segera karena urgent untuk meng-approach langsung kukerjakan.

Setiap kali datang maka selalu ada 'semacam buah tangan' yang kubawa untuk beliau. Untunglah saat itu undang-undang menyangkut gratifikasi belum ada...hehe...hingga tak perlu saya harus ditangkap KPK karena melakukan upaya penyuapan...hehehe... Konyol memang! Karena saya kan saat itu adalah mahasiswi dari Fakultas Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta. Dan tahu kalau hal tersebut terjadi di ranah peradilan Indonesia, mengakibatkan perlakuan tidak adil dan setara dalam mendapatkan hasil keputusan hakim yang signifikan penuh dengan asas equality before the law...hehehe... Namun Ikang Fawzi suamiku mengatakan tanpa 'diplomasi' "membawa ini dan itu" pun Ibu Yuya sudah jatuh hati kepadaku yang sangat "perempuan" katanya.

Nah! "Sangat perempuan" yang dimaksud sebenarnya adalah bahwa saya sangat menyukai juga pekerjaan domestik semisal: (1) membuat kue; (2) membuat pangan serba Italia; serta (3) punya hobi mengumpulkan resep aneka kuliner dunia termasuk jejamuan (secara khusus Jamu Madura). Karena Chris sang mantan suamiku konon kata Ibu almarhumah, tidak memiliki semua yang kumiliki kecuali suara merdunya semata (dan tentunya cantik juga). Saat itulah kumantapkan hati dengan mengatakan:"... you got it!"

 Artinya, disanalah entry point-ku melalui kemenanganku atas Chris yang saat itu sangat kuketahui masih sering menghubungi Ikang Fawzi pacarku melalui telepon ke rumahnya di jl. Benteng Garuda, Pasar Minggu atau melalui Kakak Ikang tertua bernama Kak Uttie dengan bertelpon ke PT. Japex (Japan Petroleum Exploration) di Jakarta.

Ah, Ikang Fawzi suamiku memang lelaki baik dan tak pernah ingin 'membuang' Chris di tengah 'kepatah-hatiannya'atas diterimanya lamaran calon suami pilihan keluarga Bataknya. Namun tentu apa yang mereka lakukan menyakiti hati terdalamkulah! I never know how much they still love each other di saat saya sudah resmi diterima oleh keluarga Fawzi. Mungkin karena Chris memang bersuara merdu sebening genta gereja, atau karena untuk ukuran general perempuan Batak Chris memang kuakui cantik. Kalau untuk urusan cantik memang Ikang Fawzi pacaraku saat itu punya semacam 'kelebihan' tertentu, dimana matanya tak pernah salah dalam menilai yang cantik dan yang seksi...hehe...termasuk yang serba merdu...hehehe. (again!). Dan saya memang sampai sekarang sering protes kepada 'kelebihan' Ikang Fawzi suamiku itu ... Bahkan saya mengancam akan meninggalkannya melalui cara salah satunya menerima tawaran main film ke Amerika Serikat dari Bapak Hatoek Soebroto untuk film berjudul "Arini Masih Ada Kereta yanga Akan Lewat"--akhirnya film tersebut dibintangi oleh mbak Widyawati & Rano Karno--menjadi pemeran utama bersama Adi Bing Slamet. Dan saya sampaikan kepada Ikang Fawzi pacarku bahwa sebaiknya dia tetap serius dengan Chris dan bertekad mendekati terus secara serius hati Ibu Yuya dengan cara apapun juga. Saya tidak mau menjadi 'ban serep' cinta. Wa bil khusus, karena saat itu sayapun punya "teramat-sangat-kelewat" banyak 'penggemar' setia yang menunggu uluran balasan cinta dariku. Kumbang-kumbang yang datang tersebut beraneka ragam 'bentuk'-karakter-agama-suku nya. Yah...alhamdulillah memang saat itu sayapun sedang naik daun dan memiliki pula pengagum yang sangat banyak, sehingga merasa tak akan kesulitan dalam memilih pasangan untuk insya Allah suamilah begituuuu... Ikang Fawzi pacarku kusaksikan memang sangat panik mendengar keberatan hati serta penjelasanku! Hal tersebut memang kusengaja karena sejujurnya saya tidak merasa nyaman dengan keberlanjutan kehadiran Christine Panjaitan dalam keluarga Ikang Fawzi pacarku, karena bukankah saat itu mereka sudah putus dan saya telah menjadi pacar resminya? Kalau saat itu saya hadir dalam kehidupan seorang duda beranak--seperti manatan pacarku sebelum Ikang Fawzi--tentu saya tak akan merasa 'gerah' karena jelas statusnya seorang duda cerai! Lhaaa... kalau mereka kan bedaaaa... mana seluruh lagu-lagu yang dibawakan Chris saat itu (yang digubah oleh Bang Rinto Harahap) sebagian besar 'seakan' bercerita tentang kepatah hatian dia dan 'meleleh' bersama bedua dalam cinta abadi! Saya harus memohon maaf secara serius kepada Bang Rinto kalau suatu saat bertemu lagi di Medan bersama mbak Vonny Waluyo sang EO alumni LP3I Banda Aceh, bahwa saya pernah sangat antipati kepada seluruh lkaryanya yang dinyanyikna Christine Panjaita. juga kepada Christine Panjaitan tentunya, secara khusus saya harus meminta maaf karena secara menahun memendam ketidaksukaan yang tinggi kepada dia. Bisa jadi kata mbak Vonny karena Christine Panjaitan mempunyai sifat introfert berbeda dengan saya yang jauh lebih terbuka dan senang menjadi a good listener. Kalau saja sejak awal Christine Panjaitan menunjukkan sikap bersahabat dan mau berbagi rasa denganku saat itu, cerita akan berbeda.

Tapi apa tidak mungkin kalau saat itu sesungguhnya Christine Panjaitan sebenarnya "cemburu" terhadap kehadiranku yang dengan sangat mulus diterima sangat hangat oleh seluruh anggota keluarga besar "baraya sadayana" Banten pacarku terkasih? Karenanya sayapun jadi su'udzon bahwa kala saya telah menjadi kekasih tetap Ikang Fawzi, sebenarnya bibit cinta mereka berdua belumlah padam! Subhanallaaah... semoga saja Christine Panjaitan bersedia memaafkan saya sebelum salah satu dari kami meninggal dunia... Namun memang dia itu agak ...gimana ya? Saat mbak Vonny Waluyo membuat acara di Medan bulan lalu agar saya dan Christine Panjaitandapat duduk semeja dan berbincang sebagaimana para artis lain yang diundang ke Medan, Chris agak 'rikuh' saat ada Ikang...aneh! Biasa sajalah Chris... Akhirnya saat dia baru turun panggung, sayalah yang mencoba menegur dia dengan manis serta "diplomatis" dengan kalimat: "...selamat yan Christine, sukses selalu!" Sudah, hanya begitu sajaaa... Tak ada sapa atau basa-basi lainnya, karena dia hanya mengucapkan: "...terimakasih..." Ya wis-lah saya membathin. Dan esok subuhnya Christine Panjaitan kembali lebih dulu ke Jakarta karena ada shooting TV dengan Andre Taulani di acara Pas Mantap Trans 7.

Informasi saya dapatkan dari asisten Andre yang wartawati di Tangsel bahwa Andre telah mengatur jadwal untuk manggung juga di acara sama bersama Mike Tramph (suami Ayu Azhari penyanyi rock White Lion asal Amerika Serikat), tapi harinya dibedakan karena tidak ingin kejadian seperti di acara Zona Memori Metro TV kejadian lagi. Dimana Mas Sys NS dan Ida Arimurti--mungkin juga ndak sengaja--sangat "norak" bersama Sandro Tobing menjadikan bulan-bulanan kehadiran Ikang Fawzi suamiku dipanggung bersama Christine Panjaitan. Dan herannya tidak ada ungkapan keberatan dari Christine Panjaitan, bahkan suamikupun diam saja tidak menceritakannya langsung kepadaku seperti biasanya. Hehe... Ikang Fawzi suamiku mungkin lupa bahwa saya ini separuh badan sudah seperti intelijen...hehe...(maksudnya intel pentium 4), bahwa segala sesuatu yang disembunyikan dirinya, cepat atau lambat selalu mampu saya ketahui (smile!). Saat Christine Panjaitan balik ke Jakarta, saya, Ikang Fawzi suamiku, dan LP3I, masih dua hari lagi di Medan bersama Bapak Walikota Medan melakukan touring pendataan siswa SMU menjelang UN (Ujian Nasional).

Saya pikir saya dan suami, juga semoga Christine Panjaitan memiliki perasaan dan pikiran yang sama, bahwa alangkah baiknya kita semua melakukan langkah diplomatis serta rekonsiliasi atas apa yang pernah terjadi di masa lalu. Saya benar-benar ingin berjumpa dengan dokter Maringan Tobing suaminya...sebagai saudara, teman, atau pasien obgin barangkali begituuuu... Kata Christine Panjaitan dalam wawancaranya suaminya sekarang ahli di bidang ilmu obgin dan karsinogenik, kebetulan keluargaku rentan terhadap kanker. Sekalian konsultasilah inginnya... Tapi lagi-lagi tergantung kepada Christine Panjaitan. Semoga sebagai mantan calon menantu keluarga diplomat, dirinya lebih terbuka dan bersikap manis kepada saya dan Ikang Fawzi suamiku. Dan menganggap bahwa masa lalu...just let it go...

Salam kasihku untukmu Christine Panjaitan saudariku... tetap semangat dalam menyanyi ya? Ditunggu album barumu... sukses ya Sist? Semoga kita jumpa lagi di Medan di acara mbak Vonny Waluyo. Dan semoga juga, kau bawalah Bang Ingan-mu itu Chris. Saya pribadi ingin berkonsultasi tentang riwayat kesehatan dalam keluargaku. Kata Soraya dan Shahnaz adikku suamimu pernah mereka wawancara, dan sangat ahli alias pintar suaminu itu. Kami berdua ( Ikang dan saya) turut senang mendengar celotehan kedua adik-adikku itu... Horas!

Sumber: http://marissahaque-diplomasi-inspirasi.blogspot.com/